Pterigium adalah pertumbuhan jaringan konjungtiva dan jaringan fibrovaskular di mata yang memiliki bentuk seperti sayap, bersifat merusak dan dapat menyebar. Faktor risiko pterigium terkait erat dengan paparan sinar matahari atau sinar ultraviolet. Paparan kecil terhadap angin, debu, atau iritasi kronis mata juga dapat memicu munculnya pterigium. Biasanya, pterigium paling sering muncul di bagian nasal kornea (dekat hidung).
Gejala:
Tidak semua orang merasakan gejala.
Mata merah yang mungkin berulang.
Penglihatan menurun.
Sensasi mengganjal di mata.
Derajat Pterygium:
Pterigium hanya di sekitar pinggiran kornea.
Pterigium meluas melewati pinggiran kornea tetapi tidak lebih dari 2mm.
Pterigium meluas melebihi derajat 2 tetapi tidak mencapai pupil mata di kondisi cahaya normal.
Pterigium tumbuh melampaui pupil, mengganggu penglihatan.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter:
Segera berkonsultasi saat gejala muncul untuk mencegah pertumbuhan lebih lanjut.
Perhatikan gejala pinguecula (bintik kuning pada mata) sebagai tanda awal.
Penanganan Awal:
Gunakan kacamata anti-UV dan air mata buatan.
Pencegahan dengan topi dan kacamata hitam saat di luar ruangan.
Tindakan Operatif:
Operasi dapat dipertimbangkan jika:
Ketidaknyamanan berlanjut.
Gangguan visual.
Pterigium berkembang cepat ke pusat kornea.
Berkurangnya pergerakan bola mata.
Komplikasi Pterygium:
Jarang, tetapi bisa mencapai kornea dan menyebabkan luka.
Komplikasi setelah operasi seperti kambuhnya pterigium, pandangan ganda, mata kering, dan iritasi.
Pencegahan:
Gunakan kacamata hitam dan topi di luar ruangan.
Tetap jaga kelembapan mata dengan tetes mata buatan.
Lakukan pemeriksaan mata rutin, terutama bagi anak-anak dan orang di atas 40 tahun.
Penting untuk menyadari gejala dan melakukan pencegahan untuk menjaga kesehatan mata, terutama dalam situasi paparan sinar matahari yang tinggi. Jika ada gejala atau pertumbuhan yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter mata.