Mungkin banyak yang sudah menonton serial terbaru dari layanan streaming online berjudul money heist. Menceritakan mengenai perampokan di percetakan uang. Tapi ternyata bukan hanya uang saja yang bisa di curi, melainkan penglihatanpun bisa dicuri. Perkenalkan :
Vision Heist: Glaucoma, the silent killer for our eyes.
Apa itu glaukoma?
Glaukoma merupakan sekelompok penyakit pada mata yang mempunyai karakteristik umum adanya neuropati optik atau kerusakan saraf optik yang berhubungan dengan hilangnya lapang pandang, dimana kenaikan tekanan intraokular merupakan salah satu faktor risiko utama. Saraf optik terdiri dari beberapa serabut saraf yang berperan dalam menyampaikan bayangan yang diterima retina ke otak, sehingga kita dapat melihat. Jika terjadi kerusakan pada beberapa serabut saraf dari saraf optik, akan menyebabkan terjadinya hilangnya sebagian dari lapang pandang. Kerusakan serabut-serabut saraf ini bersifat permanen. Biasanya penderita tidak menyadari hilangnya sebagian lapang pandang. Penderita baru menyadari apabila telah terjadi kerusakan keseluruhan dari serabut-serabut saraf optik dan telah terjadi hilangnya lapang pandang secara total. Jika hal ini terjadi maka akan terjadi kebutaan permanen.
Glaukoma adalah penyebab kebutaan nomor 2 di Indonesia setelah katarak, biasanya menyerang pada usia diatas 40 tahun.
Apabila seseorang telah menderita kebutaan akibat glaukoma, tidak ada lagi penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mengembalikan penglihatan orang tersebut. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah terjadinya kebutaan permanen pada penderita glaukoma
Mekanisme terjadinya Glaukoma
Adanya kompresi dan berkurangnya aliran darah pada saraf optik diduga sebagai mekanisme terjadinya kerusakan saraf optik. Tekanan intraokular yang tinggi menjadi salah satu faktor risiko terjadimya kerusakan saraf optik, meskipun glaukoma dapat pula terjadi pada keadaan tekanan intraokular normal. Kenaikkan tekanan intraokular dapat disebabkan oleh salah satu mekanisme dibawah ini:
· Kenaikan produksi humor aquous yang dihasilkan oleh korpus siliare (ciliary body)
· Hambatan aliran humor aquous melalui sistem trabecular meshwork-canalis schlemm
· Hambatan pada tingkat tekanan vena episklera
Keterangan: (sumber http://obatxamthoneplus.net) kerusakan serabut saraf optik
Keterangan: ( sumber www.ahaf.org) panah biru menunjukkan aliran humour aqueous normal.
Humor aqueous dihasilkan oleh korpus siliare (ciliary body) akan mengalir ke dalam bilik mata depan (anterior chamber), kemudian melalui jaringan trabekel (trabecular meshwork) pada permukaan depan mata dan masuk ke dalam aliran kanal (canalis schlemm). Pada glaukoma sudut terbuka humor aqueous tidak dapat mengalir secara efektif melalui jaringan trabekula, sehingga akan menyebabkan kenaikan tekanan intraokular dan mengakibatkan kerusakan dari saraf optik
Macam-macam Glaukoma
Secara garis besar Glaukoma dikelompokkan menjadi 3 tipe
Glaukoma sudut terbuka (Open-angle glaucoma)
Glaukoma sudut tertutup (Angle-closure glaucoma)
Glaukoma pada anak-anak
Glaukoma sudut terbuka (Open-angle glaucoma) adalah glaukoma dimana hambatan aliran humor aqueous terjadi karena adanya sumbatan atau kerusakan pada anyaman trabekular, sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan intraokular. Kerusakan ini dapat terjadi secara primer maupun sekunder.
Glaukoma sudut tertutup (Angle-closure glaucoma) adalah glaukoma yang terjadi karena adanya sudut bilik mata depan yang sempit hingga tertutup, sehingga akan menghambat aliran humor aqueous.
Sumber: www.matheson-optometrists.com
Glaukoma pada anak-anak adalah glaukoma yang terjadi pada anak atau dapat juga terjadi secara kongenital sejak lahir.
Ketiga tipe glaukoma diatas dapat terjadi secara primer tanpa berhubungan dengan adanya kelainan pada mata atau kelainan sistemik, dan dapat juga terjadi secara sekunder sebagai akibat adanya penyakit atau kelainan lain pada mata atau secara sistemik.
Tanda dan Gejala Glaukoma
Glaukoma dapat secara bertahap mencuri penglihatan kita tanpa adanya peringatan dan seringkali tanpa gejala. Ada beberapa tanda yang dapat kita gunakan sebagai peringatan atau sinyal agar kita lebih waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter mata, antara lain:
· Kesulitan memfokuskan pada objek-objek dekat maupun jauh
· Silau pada cahaya
· Sakit pada sekitar mata yang berulang
· Penglihatan dobel
· Mata kering dan terasa gatal atau panas
· Keluar air mata yang berlebihan
· Penyempitan lapang pandang tepi
· Gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihatan lingkaran disekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan), pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapng pandang yang menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan (penglihatan terowongan)
Apabila Glaukoma terjadi secara mendadak atau secara akut sehingga memerlukan tindakan atau penanganan yang cepat biasanya akan didapatkan tanda dan gejala sebagai berikut:
· Hilangnya penglihatan pada salah satu mata secara tiba-tba
· Penglihatan buram secara tiba-tiba
· Seperti melihat pelangi di sekitar cahaya
· Sakit kepala yang hebat bahkan sampai muntah
Gambar penyempitan lapang pandang
Faktor risiko terjadinya Glaukoma
Ada beberapa kondisi yang dapat menjadikan seseorang mempunyai faktor risiko untuk terjadinya Glaukoma, antara lain:
· Usia, orang dengan usia diatas 40 th
· Adanya tekanan intraokular diatas normal (> 21 mmHg)
· Riwayat keluarga dengan Glaukoma
· Ras, kulit hitam
· Rabun jauh
· Riwayat trauma pada mata
· Riwayat penggunaan steroid jangka panjang
· Riwayat penyakit sistemik tertentu hipertensi, kencing manis
Penatalaksanaan Glaukoma
Penatalaksanaan atau terapi pada glaukoma bertujuan agar tidak terjadi kerusakan saraf optik lebih lanjut. Dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, baik yang diberikan secara topikal pada mata maupun obat-obatan yang di minum. Pada umumnya obat-obatan ini bertujuan untuk menurunkan tekanan intraokular dengan cara menurunkan produksi humor aqueous atau memperlancar aliran humor aqueous. Apabila tidak berespon dengan obat-obatan atau penderita tidak taat menggunakan obat-obatan, dapat dilakukan tindakan operatif dengan tujuan memperlancar aliran humor aqueous. Tindakan operatif ini dapat dilakukan dengan menggunakan sinar laser maupun dengan pembedahan.
Pencegahan
Kerusakan saraf yang terjadi pada glaukoma bersifat menetap. Sampai saat ini belum ditemukan faktor penyebab glaukoma, sehingga belum dapat diketahui cara pencegahan glaukoma. Tindakan yang dapat dilkakukan adalah melakukan pemeriksaan pada mata secara rutin terutama pada orang dengan faktor risiko terjadinya glaukoma, sehingga dapat terdeteksi sedini mungkin dan mencegah kerusakan saraf lebih lanjut.
Comments